Beribu untaian kata dariku, hanya angin lalu baginya
Dahulu dia mencintai ku
Sekarang apa dia masih mencintaiku?
Dahulu dia selalu membagi canda tawanya
Sekarang dia tak pernah sekalipun membaginya
Dahulu dia selalu tersenyum manis menataap wajahku
Sekarang dia hanya menampakkan wajah datar
Aku tau, aku selalu buatnya kecewa
Kecewa karena sikapku,
Kecewa karena perkataanku
Aku menyesal.. aku sungguh menyesal
Tak adakah kesempatan itu?
Kesempatan untuk memperbaiki semuanya
Aku memang bodoh,
Aku bodoh saat buatnya kecewa
Aku bodoh saat buatnya sedih dan marah
Kumohon maafkan aku cintaku..
Kali kedua ku bertanya
Tak adakah kesempatan itu?
Namun,
Ku kan selalu menuggunya
Membuka pintu maafnya unutukku