Cari Blog Ini

Selasa, 13 November 2012

SEBATAS RASA


Mungkin aku tak bisa memahaminya
Bunga surga yang ada di dunia
Mungkin aku tak pantas memilikinya
Yang terindah dalam hidupku

Cintaku bukanlah bintang
Yang selalu berikan terang
Cintaku bukanlah dunia
Yang bisa buatmu bahagia
Cintaku bukanlah surga
Yang selalu kau damba

Yang aku beri hanyalah ketulusan
Bukan apa yang kamu pinta
Aku memberinya tanpa pamrih
Berharap kamu menerimanya

Cintaku bukanlah kesempurnaan
Dia hanya sebatas rasa
Tetapi kau tahu?
Cintaku membuat segalanya menjadi indah

Cintaku hanyalah sebuah cinta
Dimana hanya dirimu yang bertahta
Meski aku tak selalu disisimu
Meski aku tak dapat mendekapmu

Sabtu, 10 November 2012

IDUL ADHA 2012

Hari raya idul adha, apa yang terlintas dalam pikiran kalian saat hari itu diucapkan? Sapi? Kambing? 
Yap! idul adha itu gak jauh-jauh dari sapi sama kambing, mereka dikurbankan. Kasian ya mereka. Tapi dengan dikurbankannya mereka, mereka itu membawa manfaat buat orang-orang. orang yang kurang mampu yang biasanya jarang bisa menikmati daging pada hari raya ini mereka bisa memakannya dengan gratis. Ya, Hari raya idul adha mengajarkan kita untuk berbagi kepada sesama manusia. 

Selain erat dengan kurban sapi dan kambing, Idul adha juga erat dengan baju baru. Idul adha tahun 2012 ini aku memakai pakaian baru dengan warna cantik, yaitu pink dan putih. Satu minggu sebelum idul adha, aku dan mama sudah ribut buat nyari baju baru. Pilihan pun jatuh di Gaudi Clothing. Kami memilih Gaudi karena disana benar-benar menyajikan pakaian untuk anak muda. Aku memilih kemeja putih dengan taburan bunga dan rok mini pink berlipit. Nah, tantangan yang aku dapat saat memilih baju itu adalah mencari warna jilbab yang senada dengan roknya supaya terlihat matching. 

Hari raya juga menjadi hari dimana para keluarga saling bersilaturahmi. Semua keluarga pada ngumpul. begitu juga dengan keluargaku. Dirumah, mama menyiapkan soto surabaya buat jadi sajian para tamu. gara-gara itu, aku jadi makan lebih dari tiga kali. 

Selain berkumpul dengan keluarga sendiri, aku juga berkumpul sama keluarganya Omat loh. Dari sore sampai malam aku dirumah Omat, udah berasa jadi keluarga sendiri. Mama sama Bapak Omat baik sama aku. Ditambah lagi mba Rere, pacar kakaknya Omat yang juga baik sama aku. Disana kami bakar-bakar sate maunya sih sekalian bakar rumah *eh. Dalam kesempatan itu juga, mama Omat ngasih nasihat-nasihat untukku. Nasihat bagaimana aku harus memperlakukan Omat. :) Sumpah seneng banget! Baru sekali bisa deket sama keluarga pacar.

Sabtu, 03 November 2012

DIUJUNG MALAM INI


Diujung malam ini
Tersenyum diri
Pahatan abadi
Bagai ilusi

Tangguhku membisu
Terkunci pilu
Terjerat semu
Kedamaian menyusup malu

Dalam rengkuhanmu

Kamis, 01 November 2012

TANGGUHMU

Pertautan hati nan indah
Memudar dalam racun kasihmu
Meniadakan sosok cinta

Kau rampas kesempurnaan
Ribuan derai air mata kau hiaskan di wajahku
Tingkahmu menyapa keras kalbuku
Perlahan kau torehkan sayatan-sayatan kecil

Kini kau kembali mengetuk hati
Berlagak tangguh kau meminta
Bualanmu menciumi lembut ruang kosongku
Cabikanmu seakan tak jua cukup

Tidakkah kau sadar?
Terlampau nyata pekat ini
Tak perlulah buih hati menjadi ombak besar
Karena
Sejengkalpun aku tak akan kembali!

Sabtu, 27 Oktober 2012

SEMU MERAH


Dibawah cahaya redup nan temaram
Semerbaknya aroma basah
Nyanyian burung bersahutan
Embun-embun bergelantung manja didedaunan

Dirinya bersemu merah
Lukiskan kuasa Tuhan
Memukau diri
Meredam kelu
Menebar ketentraman

Semu merahnya,
Muara ketulusan
Hadirkan sosok memuja
Senyapkan riak ombak
Dentingkan nyanyian hati

Ah, semu merah itu
Sempurnakan kepingan lego
Mengecup lembut keindahan
Mengetuk katup-katup jiwa

Minggu, 21 Oktober 2012

SANDARAN KEGELISAHAN


Kebeningan mengalir dipipimu
Bibirmu bergetar lirih
Pijakanmu runtuh
Matamu lukiskan dentingan keras dihatimu

Ku genggam jemarimu
Telusuri pundakmu
Ku rengkuh tubuhmu
Menyandarkan belantara kegelisahan

Hingga akhirnya dirimu berucap:
“Pergilah untuk kembali”

Sabtu, 20 Oktober 2012

BERLABUHLAH

Bergerak tak tentu arah
Terombang-ambing ditengah perkasanya ombak
Rapuh akan kuatnya hantaman karang
Dialah perahu kecil

Ketegarannya melawan kapal besar
Melaju pelan dengan sisa keteguhan
Tetap melangkah walau harus tertatih

Dengan kepasrahan dia melaju
Tubuhnya lemah
Membuatnya terhempas diambang badai

Kekuatannya kelu
Torehan-torehan luka mengecup lembut tubuhnya
Kepasrahan mulai menyelimutinya
Dia terdiam

Lihat! Lihatlah ditepian sana!
Cahaya mercusuar bagai oase ditengah gurun
Bergegaslah! Cepatlah!
Cepat sebelum cahaya itu meredup sirna

Kekuatannya kembali
Tanpa ragu ia perlahan menapaki
Hingga sampailah perahu kecil itu disini
Berlabuh di dermagaku

Rabu, 17 Oktober 2012

DUKA YANG TERSUDUT


Dahulu semua tampak sempurna
Kerikil kecilpun enggan singgah dijalanku
Hingga sampailah aku di persimpangan jalan
Kemana kaki ini harus melangkah?

Berlian dan permata
Pagi dan senja
Laut dan gunung
Mawar dan sakura

Semua ingin ku rengkuh
Ingin ku genggam
Dan ku simpan
Tanpa mengerti luka yang tergores
Tanpa mengerti duka yang tersudut

Cintamu dan cintanya
Kasihmu dan kasihnya

Kamis, 11 Oktober 2012

ABADI DIRUANG YANG LAIN (II)

Tak banyak harapan yang bisa diungkapkan
walau hanya dengan tarian pena ini
satu kata tulus dari dasar jiwaku
ialah cinta
cinta ini tak hanya sebatas bersama
cinta ini bukan hanya rasa memiliki
cinta ini adalah hal yang menyatukan kita

Dan diriku akan selalu menjaga kehangatannya
hingga mentari tak sanggup berdiri
hingga bumi terlalu lelah untuk berputar
hingga tata surya menjadi dimensi kosong

Cinta ini akan pergi bersama maut
walau terhalang tembok kematian
cinta ini akan abadi diruang yang lain

Banjarmasin, Oktober 2012
RJS

Rabu, 10 Oktober 2012

MAMA'S BIRTHDAY

HAPPY BIRTHDAY MY LOVELY MOM!!!


Tanggal 9 Oktober kemarin tepatnya hari selasa, mama berulang tahun yang ke 44 tahun. Mama memang tua, tapi sangat awet mudah loh

Jujur saja, sebenarnya aku tidak ingat hari ulang tahun mama. Lalu siapa yang mengingatkanku? dia adalah Muti, mantan pacarnya kakakku. Dia mengirim BBM bertanya 
"Besok hari ulang tahun mama kan?" saat itu aku benar-benar terkejut. Anak macam apa aku ini yang lupa ulang tahun mamanya sendiri. 

Niatku semula untuk pergi les aku batalkan. Yang terlintas dalam pikiranku saat itu adalah memberikan kejutan buat mama. Maka dengan cepat aku meminta uang pada bapak untuk membeli kue ulang tahun. Sepertinya bapak juga baru ingat ulang tahun mama, karena biasanya kalau beliau ingat pasti juga mengingatkanku. 

Aku dijemput Omat, menyampaikan niatku untuk membeli kue dan membatalkan les hari ini. Omat langsung saja setuju karena sepertinya dia juga sedang tidak berniat untuk les. Pencarian kue kami mulai dari d'master di Duta Mall. Disana ada sebuah kue tart yang sangat bagus dan besar tapi sepertinya mahal. Dengan budget yang seadanya, kami berpikir 2x untuk membelinya. Maka kamipun pergi ke d'master di jalan Gatot. Disana memang banyak pilihan kue tart dengan bervariasi bentuk dan harga. Kue yang aku lihat di Duta Mall tadi juga ada, setelah aku tanyakan ternyata harganya masih memenuhi budget yang ada. Maka tanpa ragu kami memilih kue itu.

Aku benar-benar berpikir keras agar kue itu tidak terlihat oleh mama, maka aku menyimpannya dikamar atas, kamar kakakku. Setelah mama tidur barulah aku pindahkan ke kulkas dipintu paling bawah yang jarang dibuka. Keesokan paginya, aku bangun dengan semangat dan beranjak membangunkan adikku untuk memulai kejutan. Bapak yang tersenyum melihat semangatku dan adikku. Dari kamar aku, bapak dan adikku keluar bersamaan yang membuat mama bingung. Kami bertiga tersenyum-senyum dan duduk mengelilingi mama semakin membuat mama bingung dan tersipu.

"apa? kenapa senyum-senyum?" ujar mama terheran-heran
"cie yang sudah 44 tahun. selamat mama" jawabku membuka pembicaraan dan beranjak mengambil kue dari dalam kulkas. 
"eh, ada kue. kapan belinya?" mama berbicara dengan wajah imutnya keheranan

Tidak ada yang menjawab pertanyaan mama, kami sibuk menyusuh lilin dan menyalakannya satu-persatu. Dan acara kecil-kecilan ini pun dimulai. Aku suruh mama meniup lilin dan mengajaknya berfoto bersama. Terlihat jelas dari wajah mama, kalau beliau benar-benar senang dan terharu. Yah! kejutan ulang tahun buat mama sukses!! 


Selamat bertambah umur mama! tetaplah menjadi mama yang kuat dan terbaik, yang selalu memberikan anak-anaknya cinta.









Sabtu, 06 Oktober 2012

NEW FOUNDED BIG DUGONG

Jam pelajaran kosong selalu kami manfaatkan untuk berbagi cerita, bercanda atau hanya sekedar duduk berkumpul. Tapi saat itu kami benar-benar mengeluarkan ide kreatif karena menemukan sebuah gulungan plastik tidak terpakai, warisan kakak kelas. Ditambah, kami melihat potensi badan hichi untuk dijadikan tantangan membungkusnya. Dan begini lah jadinya...

Eksekusi dimulai dari ujung kepala Hichi.
Yang melakukan eksekusinya adalah Vina, Marta dan Memei.










Dengan semangat kami membungkus tubuh gempal Hichi. Marta saja sampai garuk-garuk hidung, padahal gak punya hidung tuh.










Karena Hichi merasa kesulitan bernafas, kamipun membolongi bagian hidungnya. Lihat deh, Hichi seperti sedang ngupil.










Eksekusi sudah sampai pada tahap kaki. Cukup memakan banyak waktu untuk membungkus tubuh Hichi yang besar. Dan kami menemui sedikit kesulitan dibagian perut.














Setelah melalui tahap-tahap yang panjang dan mengahadapi berbagai kesulitan dibeberapa bagian tubuh, akhirnya pembungkusan selesai dengan sukses! Inilah hasilnya...














Ini dia sang eksekutor bersama si korban. Lihatlah betapa tidak berdosanya wajah-wajah yang telah membungkus Hichi.















Inilah NEW FOUNDED BIG DUGONG bersama eksekutor dan para penontonnya.












Kami, sang eksekutor yakin bahwa bungkusan yang kami buat sudah sangat rapat dan kuat. Tapi semua itu dilepaskan si Dugong hanya dengan menggerakkan tangannya. Kekuatan Dugong yang satu ini memang benar-benar hebat dan dahsyat! Hahaha

Kamis, 04 Oktober 2012

15 SERDADU PEMBERANI

Aku adalah murid kelas 3 di SMAN 1 Banjarmasin, salah satu sekolah terfavorit dikota Banjarmasin.
Aku adalah murid IPS. Banyak orang beranggapan anak sosial itu tidak sepintar anak ilmu alam. Tapi bagiku kepintaran seseorang tidak ditentukan jurusan yang dia pilih. Jurusan adalah minat, bukan kadar kepintaran. Malah, banyak anak sosial yang memiliki keterampilan lebih dibanding anak ilmu alam.

Saat pembagian jurusan, ternyata peminat sosial sedikit sekali menyebabkan murid dalam satu kelas hanya berjumlah 15 sampai 19 siswa. Aku berada di IPS 1 yang jumlah muridnya hanya 15 orang dengan jumlah perempuan sebanyak 9 dan laki-laki hanya 6 orang. Kelasku ini beirisi murid-murid yang tidak terlalu nakal alias pendiam. Bisa dibayangkan bagaimana sepinya kelas dengan murid 15 orang yang pendiam. Benar saja, setiap pelajaran apapun itu suasana kelas selalu saja sepi. Terlebih bila guru bertanya "Ada yang belum paham? ada yang ingin ditanyakan?" kelas seketika itu jadi hening melebihi heningnya kuburan. Salah seorang guru bahkan pernah berkata "Ibu bingung mau ngajar dikelas kalian ini, sepi dan pasif sekali". Yah, beginilah adanya kelas kami.

Dengan murid yang sedikit ini kami selalu berusaha menciptakan suasana kekeluargaan. Kami kira mudah, tapi ternyata tidak. Kesulitan ini disebabkan sifat dan kelakuan kami yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Sehingga, dikelas terbagi menjadi beberapa kelompok pertemanan. Kelompok pertama berisi para lelaki terdiri dari Ari, Azmi, Cahyo, Yuqa dan Rey. Mereka memang berkelompok tetapi mereka masih sering berbaur dengan teman-teman yang lain membuat interaksi dengan kami masih baik-baik saja. Kelompok kedua beranggotakan trio Laili, Ida dan Winnie. Trio ini yang sulit untuk berbaur, entah kenapa seperti ada jurang pemisah yang dalam diantar kami. Selanjutnya ada Mima, Hichi, Marta, Memei, Guruh, Maya dan aku sendiri. Nah, yang terakhir ini adalah kelompok yang membuat kelas menjadi sedikit lebih ramai. Karena kami bertujuh memiliki tawa dan suara yang keras.

Mima, si bungsu yang memiliki sifat sering ngambek dan polos kadang juga sedikit lola. Kepolosannya terlihat saat dia berbicara tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Asal cablak begitu saja, membuat kami kadang tertawa sendiri mendengarnya.
Hichi, si besar yang selalu asik dengan laptop kesayangannya. Saat orang pertama kali melihatnya pasti yang terpikir adalah rasa takut untuk mendekatinya. Wajahnya yang tanpa ekspresi semakin memperkuat kesan menakutkan itu. Tapi sebenarnya dia orang baik dan sangat nyaman diajak bercanda tawa, sangat berlawanan dengan postur tubuh dan wajahnya. Kadang juga, Hichi bisa menjadi orang yang sangat pelit terlebih soal makanan.
Marta, teman sebangkuku yang cerewet. Dia teman yang paling klop bagiku, karena dia selalu berusaha mengerti teman-temannya. Dibalik pengertian itu, Marta memiliki sifat egois yang berhasil aku imbangi dengan sifatku yang slelau mengalah membuat kami semakin cocok berteman. Dia anak yang labil bila menyangkut masalah perasaan yang namanya cinta. Entah sudah berapa kali dia berganti-ganti pacar.
Memei, si gendut dengan pipi yang menggemaskan. Anak ini sedikit lebih dewasa dibandingkan yang lain. Suka berubah-rubah mood tetapi mudah diajak bercanda bersama. Dia penyuka lagu-lagu lama. Dibalik kedewasaannya itu dia juga kadang bisa terlihat sangat lola dan polos. Kalau Memei sedang emosi dengan pacarnya atau sedang badmood, mukanya benar-benar menunjukkan itu.
Guruh, teman sebangku sekaligus pacar Memei. Orangnya sangat pintar dan unggul diberbagai bidang pelajaran. Tapi, dibalik kepintarannya itu ternyata dia memiliki sifat yang aneh. Terkadang dia bisa melakukan hal yang mengejutkan dan membuat kami tertawa, contohnya saja saat dia menirukan gaya tertawa seseorang atau saat dia tiba-tiba berguling-guling seperti power rangers di atas karpet.
Maya, dialah teman sekaligus sepupuku. Sifatnya dewasa dan selalu memperhatikanku terlebih bila masalah makan, dia selalu mengingatkanku dan memaksaku. Dia juga orang yang baik dan bisa diandalkan saat aku ingin pergi atau beli sesuatu, dia siap menjadi pendampingku. Maya selalu membawa bekal makanan membuat aku selalu hemat uang jajan.

Tidak jarang konflik dan emosi mewarnai pertemanan kami. Tapi disinilah letak keasikan dari sebuah pertemanan, dengan adanya konflik kita jadi lebih tau sifat asli dari masing-masing teman. Semua temanku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan aku tidak keberatan dengan kekurangan yang mereka miliki. Aku bisa menjadi apa adanya saat bersama mereka. Semua yang aku alami, semua keburukan yang aku miliki tidak luput aku ceritakan pada mereka.
Kebersamaan kami memang hanya 2 tahun, tapi ini akan menjadi kenangan yang manis.

"PENUNGGUKU"

"Sahabat jadi cinta"


Persahabatan antara laki-laki dan perempuan selalu saja menumbuhkan rasa spesial, fakta ini tidak bisa dibantah. Karena mereka selalu menghabiskan waktu bersama dan akhirnya cinta itu datang karena telah terbiasa. Sekuat apapun mereka menyangkal, mereka tidak bisa mendustai perasaan mereka sendiri. Perasaan cinta itu sebenarnya sama sekali tidak salah, karena cinta itu datang begitu saja. Hanya saja, perasaan itu dapat mengubah semuanya.    

Seorang sahabat terbaikku, Rokhmat Jaya Stiaji sekarang naik pangkat menjadi orang yang aku cintai dan juga mencintaiku. Omat, begitu aku biasa memanggilnya, adalah orang yang katanya menyayangiku sejak aku masih kelas 1 SMA. Saat itu kami satu kelas dan dia menjadi teman dekatku. Ketertarikannya padaku sebenarnya sudah aku ketahui dari caranya berbicara, memperhatikanku, menatapku dan menyangjungku. Tapi saat itu aku juga sedang dekat dengan laki-laki lain. Aku menunggu Omat untuk menyatakan perasaannya tapi tidak juga aku dengar. Akhirnya laki-laki lain itu lah yang aku pilih. 

Aku telah singgah dibanyak hati, ungkapan untuk bersama itu  tidak kunjung ku dengar dari mulutnya. Dia hanya menemaniku, menjadi curahan hatiku, menghiburku dan jadi penampungan air mataku. Dengan semua perlakuannya, cinta belum juga tumbuh dihatiku, karena itu aku ragu padanya. Aku takut tanpa cinta aku malah menyakitinya. Akupun memutuskan untuk menjauhinya dan memilih lelaki lain. Tetapi, usahanya untuk mendapatkanku semakin gencar. Perempuan lain yang hadir dihidupnya hanya persinggahan sesaat untuknya.

Melihat semua kebaikannya, aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Aku sangat menghargai penantian, perjuangan dan usahanya selama ini. Setelah 2 tahun hanya menjadi sahabat, akhirnya Omat menyatakan perasaannya padaku. Saat itu aku tidak bisa menolaknya karena tidak dapat dipungkiri rasa itu mulai tumbuh walau kecil dihatiku. Tatapannya yang penuh pengertian dan cinta benar-benar berhasil membiusku dan akhirnya membuatku jatuh dalam pelukannya. 

14 September 2012 adalah hari dimana Omat menyatakan cintanya padaku. Saat itu kami baru saja selesai nonton film Resident Evil. Dia mengajakku ke sebuah tempat makan yang memang biasa kami singgahi. Disana kami berbicara seperti biasa hingga sampai saat Omat menyuruhku menutup mata sejenak. Ketika aku membuka mata dengan perlahan, benda itu sudah ada disana. Benda putih yang dihiasi plastik transparan berornamen merah dengan hiasan pita putih bertengger cantik di tangkainya. Mawar putih Omat pilih sebagai tanda pernyataan cintanya. Keringat di kening dan tangannya terlihat deras mengucur menandakan dia benar-benar diselimuti rasa gugup. "Sudah 2 tahun kita sama-sama menjadi sahabat, sudah banyak orang lain yang coba aku singgahi. Tapi pilihan tetap jatuh dikamu. 2 tahun sudah aku nunggu kamu, sekarang aku mau bilang, kamu mau gak jadi pacar aku?" Kalimat itu keluar dari mulutnya dengan tersendat-sendat dan seilingi canda tawa untuk menghilangkan rasa gugupnya. Karena diucapkan dengan pelan, aku tidak mendengar dan meminta pengulangan, Diapun mengulangi kata-katanya dengan lebih singkat "Will...You...Be...Mine?". 

Saat itu yang terbersit dalam pikiranku adalah dia orang yang selama ini sabar menungguku, orang yang selalu berusaha mengerti dan menyanjungku. Cintanya begitu sempurna membuatku tidak lagi memiliki alasan untuk menolaknya. Tatapannya meyakinkanku bahwa aku akan selalu aman disampingnya. Senyumnya mengingatkanku akan perjuangan dan usahanya selama 2 tahun ini. Semua yang ada pada dirinya saat itu membuatku menjawab "Yes, I do, I will be yours". Seketika itu juga wajah Omat menunjukkan kelegaan yang luar biasa. Jawaban yang ditunggunya selama 2 tahun ini akhirnya keluar juga dari mulutku. Melihat ekspresi itu aku langsung tertawa untuk menutupi salah tingkahku. Persahabatan selama 2 tahun ini akhirnya berubah menjadi ikatan yang lebih spesial dan penuh cinta. 

Setelah kami berpacaran, jalan kami ternyata tidak selalu mulus dan indah. Masalah datang seakan menguji cinta dan kekuatan ikatan kami. Sahabat yang ternyata juga mencintaiku menjauh begitu saja dariku. Membuat persahabatan yang terjalin seakan putus. Tapi masalah ini telah kami lalui dengan tenang. Kami menjadi semakin saling memahami. Perlakuannya padaku semakin membuatku bahagia dan tersenyum setiap hari.

Aku selalu berharap dalam hati agar masalah yang datang dalam hubungan kami tidak mebuat kami berpisah tetapi malah membuat perasaan kami semakin kuat dan yakin.

Kami bukan pasangan yang romantis, kami selalu mengejek satu sama lain.


Saat aku bersamanya aku tidak pernah berusaha menjadi orang lain. Aku selalu bisa menjadi siapa aku sebenarnya, tanpa kepura-puaan dan sandiwara.


Dia tetap menerimaku dengan segala kekurangan yang aku miliki, membuat aku selalu merasa nyaman berada disampingnya. 













Semua cerita, canda, tawa, tangis, dan keluhan dapat sepenuhnya aku bagi dengannya. Dia selalu mendengarkan apapun yang aku katakan. Selalu berusaha mengerti pikiran dan perasaanku.














Caranya menyanjungku membuat aku merasa aku adalah wanita yang sempurna. Dia mencintaiku dengan sempurna.







Perlakuannya padaku sangat spesial, seakan aku adalah seorang putri dari sebuah kerajaan megah. Dia menghormatiku dengan kerendahan hatinya.












Memberiku semangat dan tawa saat aku benar-benar membutuhkannya. Membiarkan aku aman dari apapun, membuatku tenang menghadapi semuanya.











Dia tidak hanya mencintaiku, tetapi juga mencintai apa yang aku cintai. Dia berusaha berinteraksi sebaik mungkin dengan sahabat-sahabat dan orang terdekatku.










Dialah ROKHMAT JAYA STIAJI, yang menungguku dengan sabar selama 2 tahun, membuatku menjadi diri sendiri, menerima kekuranganku, mengertiku, membuatku merasa sempurna, menghormatiku, menjagaku dan mencintaiku. Dialah "Penungguku"









Rokhmat Jaya Stiaji (XII IPS 2 SMASA) 

Rabu, 03 Oktober 2012

FAJAR'S BIRTHDAY

3 Oktober 2012

Happy birthday Akhmad Fajar Suryawardhana, My best friend ever!
Semoga yang terbaik selalu menghampirimu.

Fajar, sahabat terbaik yang pernah aku miliki hari ini berulang tahun yang ke 16 tahun. 
Sebenarnya aku masih bingung dia berulang tahun yang keberapa, karena di kartu pelajarnya tertera tahun 1995 yang menandakan dia berulang tahun yang ke 17. 

Berapapun umurnya sekarang yang penting aku dan teman-teman berhasil memberikan kejutan untuknya. Ini adalah kejutan pertama selama seumur hidupnya. Sebelum hari ini Fajar tidak pernah diberi kejutan ataupun ucapan selamat ulang tahun. Karena apa? dia tidak pernah memberitahukan hari ulang tahunnya pada siapapun. Lalu aku tau darimana hari ulang tahunnya? kebocoran rahasia ini disebabkan kesalahan Fajar sendiri, dia lupa menyimpan kartu pelajarnya.

Begini kronologis kejutan untuk Fajar, dimulai dari persiapannya. Aku dan lulu telah jauh-jauh hari memikirkan kejutan bagaimana yang cocok untuknya. Akhirnya pada malam hari sebelum tanggal 3 Oktober , Lulu memesan kue ulang tahun. Kami berencana memberikan kue itu saat pulang sekolah. Selain menyiapkan sebuah kue kami juga menyiapkan hadiah berupa jaket yang di inginkan Fajar sejak lam. Aku dan Rokhmat yang membeli hadiah itu dengan cara mencari harga yang semurah mungkin. Jaket itu berwarna hitam dengan aksen biru tua di bagian kerah dan lengannya. Aku sendiri yang mebungkus hadiah itu agar terasa lebih spesial. Dibungkus dengan kertas kado yang bertuliskan kalimat "you are special friend".

Saat istirahat kedua, Edo datang ke kelasku mengajak mengambil kue yang sudah dipesan. Kami kembali dengan diam-diam agar Fajar tidak melihat kami membawa kue itu. Akhirnya, waktu yang dinanti yaitu pulang sekolah tiba. Terpaksa aku menahan Fajar sebentar agar keinginannya untuk pulang cepat tertunda. Dengan pintarnya, Samuel mengajak Fajar bermain bola terlebih dahulu untuk mengulur waktu. Sampailah saat kami membawa kue ulang tahun dan bingkisan kado. Dibawah pohon beringin sekolah kami menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan dengan cepat Fajar meniup lilin. Samuel yang tabiatnya memang jahil mulai memoleskan krim kue diwajah Fajar. Membuat kami tertawa dan menjauh dari Fajar untuk menghindari balasan yang siap dilayangkan pada siapa saja berada didekatnya. 

Kue ulang tahun itu seketika berubah tidak berbentuk lagi, kejar-kejaran memoles krim ke wajahpun tidak dapat dihindari lagi. Semua wajah dan baju kami penuh dengan krim putih. Bingkisan hadiah dibuka, melihat isinya wajah Fajar berubah menjadi senang dan salah tingkah sendiri. Membuat kami semakin gencar mengejeknya. 



Semoga kejutan ini yang terbaik untuknya. 
Untuk yang kesekian kalinya,
HAPPY BIRTHDAY MY BESTIES!

Sabtu, 29 September 2012

UNTUK SANG PUTRI


Aji berjalan pelan menuju meja nomor 4 itu. Rasa gugup mulai menghantui dirinya. Terbersit untuk berbalik dan pergi dari sana. Tidak! Itu bukan dirinya, bukan Aji namanya bila ia harus mengalah pada rasa tidak percaya diri ini. Inilah moment yang ia tunggu selama 2 tahun. Walau diselimuti rasa bimbang dan ragu, perlahan-lahan Aji mendekati meja itu. Disana telah menunggu seorang gadis mungil berparas manis, berjilbab merah muda yang menutupi helai-helai rambutnya. Matanya membulat jenaka dengan senyum terlukis dari raut wajahnya ketika Aji tiba dimeja itu. Inilah gadis yang ia cintai selama 2 tahun terakhir. Sahabat dan satu-satunya cinta dihati Aji. Ini adalah kesempatannya, ini adalah waktunya dimana ia akan menyatakan perasaaan yang terpendam selama ini.
“Baru datang ji?” Putri menyambut kedatangan Aji sekaligus memecahkan rasa gugup dan kebimbangan yang menghantuinya.
“Iya, udah lama nunggu put? Maaf tadi jalannya agak macet” Jawab Aji dengan rasa gugup yang semakin membuncah di dada
“Gak kok, baru aja. Pesan dulu gih” Dengan segera Aji mengangkat tangannya dan memesan makanan. Saat sibuk bercanda dan tertawa bersama, seorang pelayan datang membawa makanan yang mereka pesan. Hal ini membuat dua sejoli itu tersentak kaget.
“Makasih mas” ucap mereka bersamaan
Mereka pun sibuk menyantap pesanan masing-masing. Tapi Aji yang sedang kalut dengan pikirannya memilih menundukan kepala dalam diam. Menyiapkan rangkaian kata-kata untuk menyatakan semua yang dia rasakan selama ini membuat keringat Aji mengucur deras. Pikirannya kembali pada masa dimana dia pertama kali menjalin pertemanan dengan seorang Putri didepannya ini.

***
      
Suasana kelas berwarna ungu dan hijau polos itu tengah ricuh karena guru yang seharusnya mengajar sedang berhalangan hadir. Murid-murid dikelas pun sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Disudut kelas terlilhat sekelompok murid laki-laki sedang bermain domino. Disudut lain duduk sekelompok murid perempuan yang sedang asik bertukar cerita satu sama lain. Aji yang sedang bermain domino sesekali mencuri pandang ke arah seorang gadis yang dengan mata jenakanya tengah bersemangat berbagi cerita pada teman-temannya. Ternyata perempuan bernama Putri itu juga menatap ke arah Aji, membuat pandangan mereka bertemu. Dengan manis Putri memberikan senyumannya pada Aji. Senyum itu untuknya! Seketika itu juga Aji membuang wajahnya untuk menghilangkan salah tingkah yang akan membuatnya terlihat konyol. Senyum mengembang dibibir tipisnya. Saat melihat Putri tersenyum membuat dadanya sesak diselimuti keteduhan. Itulah untuk pertama kalinya Aji merasakan getaran aneh yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
 Hari-hari berlalu begitu saja, Aji tetap memendam getaran aneh dalam hatinya. Setiap hari alasannya bersemangat sekolah hanya untuk bertemu dan memandang wajah manis Putri. Melihatnya berbicara, menatap, berpikir dan tertawa membuat perasaan untuk memiliki Putri semakin menggebu-gebu. Hingga suatu sore, dirumah berukuran sedang yang terletak disudut kota itu, Aji duduk didepan laptop kesayangannya dan membuka akun  facebooknya . Tanpa diduga di saat bersamaan Putri juga tengah membuka akunnya. Aji mulai membuka percakapan dengan Putri melalui aplikasi chatting yang tersedia di jejaring sosial itu. Dengan perasaan cemas yang menyelimuti, Aji menunggu balasan. Ternyata Putri membalasnya dan kesan pertama Aji saat itu, Putri seorang perempuan yang supel, apa adanya dan sedikit cerewet terlebih bila sedang diajak bercengkrama. Aji merasa nyaman berbincang dengannya, membuat rasa penasaran Aji pada Putri semakin besar. Dan dengan malu-malu Aji meminta nomor handphone Putri.
Dewi malam pun datang menggantikan peran matahari. Dengan perasaan harap-harap cemas Aji mengirim pesan singkat yang ditujukan untuk Putri. Ia sebenarnya sedikit ragu karena disisi lain ia telah memiliki pasangan. Begitupun juga dengan Putri. Tapi rasa penasarannya tidak tertahankan lagi. Hanya dengan tatapan Putri, dia bisa melayang dan hatinya seakan berbunga-bunga. Perasaan inilah yang membuatnya berani menghadapi resiko apapun. Beberapa menit berselang, ternyata Putri membalas pesan singkat itu. Rasa penasaran dan keraguan yang sempat dirasakannya hilang begitu saja, digantikan dengan rasa senang dan senyum yang tidak lepas mengembang dari wajahnya. Setelah bertukar pesan singkat selama beberapa hari timbul perasaan itu, perasaan yang sebenarnya salah, perasaan yang membuat hatinya mengkhianati pasangannya. Perasaan itu adalah sayang. Sayang yang tumbuh begitu saja tanpa bisa ditahan atau dikendalikan olehnya.
Matahari sedang bersemangat merajai siang itu, membuat murid-murid ingin segera pulang setelah berkutat dengan kesibukan masing-masing. Tapi tidak dengan Aji, dia enggan langsung pulang karena saat itu ia berniat mendekati Putri dan menawarkan diri untuk pulang bersamanya. Tetapi langkahnya terhenti saat melihat seorang temannya terlebih dahulu mendekati Putri. Melihat kedekatan keduanya membuat Aji diserang perasaan bingung dan gelisah, dia tidak tau harus berbuat apa. Kecewa? Tentu saja. Cemburu? Sangat. Marah? Tidak perlu ditanyakan lagi.  Ditengah tidak karuan rasa itu dia memilih untuk menjauh dan membatalkan niatnya semula.
Keesokan harinya, terdengar kabar temannya yang bernama Rahman itu sedang melakukan pendekatan dengan Putri. Dengan sangat berat hati, Aji memilih untuk mundur dan memberikan kesempatan pada Rahman. Karena baginya, melihat Putri bahagia walau tidak bersamanya sudah sangat cukup. Dia hanya perlu menjaga Putri dalam diam. Selang beberapa hari setelah ia memutuskan untuk mundur, berhembus kabar yang mengatakan bahwa murid kelas sebelah bernama Aldy sedang bersitegang dengan Rahman. Mereka bersaing memperebutkan Putri. Akhirnya, Aldylah yang berhasil mendapatkan hati Putri. Mendengar kabar itu Aji merasa semakin patah arang, ia mearasa sudah tidak lagi mempunyai kesempatan untuk memenangkan persaingan memperebutkan hati Putri. Perasaannya begitu kuat tetapi tidak diimbangi dengan mulutnya yang terkunci rapat. Bahkan hanya sekedar untuk mengatakan perasaannya saja dia takut. Dengan berat hati ia memilih untuk mundur dan melupakan cintanya pada gadis manis itu, dia juga memutuskan untuk menjadi sahabat Putri, ia akan berusaha menjadi sahabat terbaik yang pernah Putri miliki.
Beberapa bulan berlalu, ternyata hubungan Putri dengan Aldy hanya bertahan seumur jagung. Hubungan mereka merenggang dan akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah. Aji yang mengetahui kabar perpisahan itu seakan mendapatkan angin segar diteriknya siang. Merelakan Putri untuk pria lain adalah kenyataan terpahit baginya. Tetapi dengan kesempatan ini, rasa pahit itu seakan memudar begitu saja, tekadnya semakin bulat untuk mendekati Putri. Segala usaha dilancarkan untuk merebut hati gadis cerewet itu. Akan tetapi, ditengah gigihnya usaha rupanya terhambat oleh kedatangan lelaki lain. Lelaki yang sebenarnya sudah terkenal karena tabiat buruknya. Selain karena tidak bisa mendapatkan Putri, Aji juga kecewa karena lelaki itu bukanlah lelaki yang baik untuk mendampingi Putri. Sekali lagi, ia hanya bisa menjaga dan melindungi Putri dari jauh tanpa bisa merengkuhnya.
Kekecewaan yang begitu dalam membuat ia akhirnya berpikir untuk mendekati perempuan lain dan merelakan Putri bahagia bersama pilihannya. Ami adalah perempuan yang dipilihnya untuk menggantikan posisi Putri. Beberapa lama ia menjalin hubungan dengan Ami perasaan itu masih ada, diam disudut hatinya. Nama Putri seakan telah tertancap kuat dihati dan pikirannya tanpa ada yang bisa mencabutnya begitu saja. Raganya mungkin ada untuk Ami tapi tidak dengan hatinya. Hati itu hanya bisa menerima Putri sebagai penghuninya apapun yang terjadi. Merasa tidak bisa bertahan lama dengan membohongi perasaannya pada Ami, Aji memutuskan untuk mengakhiri kisahnya dan memilih menemani Putri disaat dia dibutuhkan.
Menyediakan bahu untuk tangisan Putri adalah satu-satunya cara untuk menunjukkan rasa cintanya. Bahkan ia rela menjadi pelarian Putri saat Putri sedang mempunyai masalah dengan lelaki pilihannya itu. Dia yang akan menjadi orang pertama bagi Putri untuk menghapuskan kegelisahan yang dirasakannya. Dia orang yang akan selalu membantu Putri apapun keadaannya. Dia juga orang yang akan memberikan segalanya hanya untuk Putri, orang yang sangat ia cintai. Aji melakukan semua ini tanpa mengharapkan balasan apapun dari Putri. Ini semua ia lakukan hanya untuk melihat Putri tersenyum, walaupun seyuman itu bukan untuknya.
Sikapnya ini didukung dengan kabar bahwa hubungan Putri dengan lelaki pilihannya akhirnya kandas akibat perselingkuhan lelaki itu. Melihat tangisan Putri untuk lelaki lain  membuat Aji merasakan gemuruh yang berkecamuk didadanya. Aji larut merasakan sakit yang dialami Putri. Tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan hanya untuk merengkuhnya pun dia tidak sanggup. Dia hanya bisa melihat Putri begitu saja. Ingin sekali saat itu dia memendamkan kepala Putri di dadanya hanya untuk membagi ketenangan, tetapi ia tau itu semua tidak mungkin. Melihat luka yang dialami Putri begitu dalam, membuat Aji berjanji pada dirinya sendiri akan selalu menjaga dan tidak akan pernah menggores hati yang telah rapuh itu. Dia tidak sanggup melihat Putri terpuruk seperti itu, dengan niat yang tulus, ia mulai mengirimi pesan singkat hanya untuk memberikan perhatian kecil, menjadi tempat curahan hati Putri, menghibur dan menyanjungnya agar dia bisa mengobati hati Putri yang luka. Namun sayangnya, langkahnya lagi-lagi terpotong oleh datangnya seorang laki-laki lain. Kekecewaan tentu saja menyelimuti Aji, pengorbanannya selama ini terasa sia-sia. Gadis mungil itu lebih memilih lelaki lain sebagai tambatan hatinya. Dan untuk kesekian kalinya dia memutuskan untuk mengalah dan memilih mencintai Putri dari kejauhan karena cinta memang tidak harus memiliki.
Melindungi, menjaga, menunggu dan menjadi tempatnya mengadu, itulah yang selalu Aji lakukan untuk memperjuangkan cintanya. Hingga suatu saat datang seorang perempuan dari masa lalunya. Perempuan yang dulu pernah menjadi pasangannya. Seakan membuka kembali memori dulu Aji mencoba menumbuhkan perasaan cintanya untuk perempuan itu. Akan tetapi seperti yang terjadi sebelumnya pada Ami, dia gagal. Perempuan itu memang  baik, tapi cintanya tidak bisa tumbuh begitu saja. Entah bagaimana Putri benar-benar berhasil mengikat hatinya. Membuatnya tidak bisa merasakan cinta yang lain lagi. Bahkan, entah kenapa cintanya pada Putri semakin kuat dan perasannya bertambah yakin.
Hubungannya dengan Putri menjauh, tidak seekat dulu. Bahkan mereka tidak lagi berhubungan, hanya sebatas berbalas senyum bila berselisih di koridor sekolah. Jujur saja, ini membuat Aji merasa sangat tertekan. Orang yang dicintainya pergi dan seakan mustahil dimiliki olehnya. Merasa gagal dengan perempuan dari masa lalunya ditambah dengan hubungannya dengan Putri yang belum juga membaik, akhirnya Aji memilih dekat dengan perempuan lain yang tidak lain sahabatnya sendiri, Ega. Berbagi pengalaman dan bercanda tawa membuat hubungan Aji dengan Ega semakin dekat. Akan tetapi kedekatan ini tidak didasari perasaan apapun, tidak ada rasa sayang atau cinta sedikitpun. Ega telah memiliki cinta didalam hatinya begitupun juga dengan Aji yang masih menyimpan Putri sebagai cintanya.
Hingga suatu saat Aji mendengar langsung dari mulut Putri kalau hubungan dengan kekasihnya berakhir. Perasaan memiliki itu kembali meluap-luap. Tanpa ragu ia kembali mendekati Putri dengan cara menjadi sahabat yang selalu menemaninnya setiap hari. Mendengarkan semua keluh kesah Putri dan menemani Putri kemanapun. Usahanya ini dibantu dengan seorang teman dekatnya yang juga merupakan sahabat Putri. Dia membantu dengan memberikan jalan agar Aji dan Putri lebih sering bertemu. Hingga sampailah pada hari ini, disebuah tempat makan pinggir jalan. Tempat yang selalu menjadi persinggahan  Aji dan Putri setelah pulang sekolah. Kini dihadapannya telah ada sebuah cinta yang tidak dapat digantikan oleh siapapun.

***

“Aji! Kok melamun sih? Mikirin aku ya? Hahaha” Suara dan tawa khas Putri membuyarkan lamunan Aji, mengembalikan Aji pada kenyataan bahwa dia akan menyatakan semuanya
“Eh, katanya mau ada yang diomongin? Apaan?” Tanya Putri lagi. Inilah saatnya, saat yang mendebarkan bagi Aji. Keringatnya terus mengucur deras, dadanya sesak oleh rasa gugup dan cemas. Tidak pernah Aji merasakan hal ini sebelumnya. Mulutnya bahkan tidak mampu mengeluarkan sepatah katapun.
“Kenapa malah diam ji? Ngomong apaan sih? Penasaran nih” desak Putri dengan wajah imutnya yang memelas.
“Put, kita kan sudah lama kenal. Kamu juga tau aku suka sama kamu..” ucapan Aji terhenti. Kata-katanya menggantung penuh keraguan. Tangan dan baju Aji telah basah kuyup oleh keringatnya sendiri
“Iya, terus kenapa?” jawab Putri polos membuat Aji semakin diselimuti rasa cemas. Dengan sedikit tersipu malu Aji mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya. Benda itu terlihat sangat segar dengan warna putih yang bersih. Dibalut dengan bungkus transparan berhiaskan ornament merah dan pita putih yan bertengger manis ditangkainya. Benda itu memiliki arti cinta yang tulus dan suci karena itulah Aji memilih benda itu sebagai simbol perasaannya.
Didepannya Putri membulatkan mata terkejut. Melihat itu membuat Aji semakin tidak karuan rasa, antara gemas, cemas dan gugup. Kata-kata yang telah dipersiapkannnya sejak dirumah tadi hilang entah kemana. Yang tersisa disana hanya keheningan. Putri masih Nampak terkejut dengan benda didepannya.
“Waw, mawar putih! Bagus banget! Buat aku ya ji? Buat apaan, tumben ngasih?” Putri terlihat sangat menyukai mawar itu. Rasa penasaran dan gembira tergambar jelas diwajah manisnya
“Put, 2 tahun aku nunggu kamu. Sudah banyak aku mencoba kelain hati tapi jatuhnya pasti ke kamu lagi..” Aji terdiam sejenak menghela nafas
“Aku juga gak mau keduluan orang lagi. Sekarang, disini, aku mau kamu tau perasaan aku ke kamu.”
“Eh ji, aku kok gugup ya. Kamu mau nembak aku kan? ih kok aku yang gugup ya?” Putri menyela Aji mencairkan kegugupannya
“Putri, aku juga gugup tau! Udah ah diem dulu, dengerin aku ngomong” Aji gemas juga akhirnya melihat kelakuan Putri yang suka bercanda
“Langsung aja ya, Will…You…Be…Mine?” Tanya Aji dengan terbata-bata. Ditangannya telah siap mawar untuk diterima oleh Putri. Jantungnya semakin berdebar kencang. Putri hanya diam, tidak menjawab atau pun menerima mawar itu. Membuat Aji semakin takut
“Kok diam sih Put? Kamu gak bisa nerima aku?” Tanya Aji cemas
“Loh, kata kamu tadi aku disuruh diam. Ini aku sudah diam loh ji” dengan polosnya Putri menjawab
“Putri! Gak gitu juga sih maksud aku. Ya dijawab dong kalo aku udah nanya gitu” dengan gemas Aji menjawab
“Emm” Putri terlihat sedang berpikir keras
“Kamu mau tau jawabannya ji? Mau tau aja atau mau tau banget? Hahaha” jawab Putri masih dengan bercanda.
Aji yang diselimuti rasa gemaspun akhirnya menjawab “Terserah deh” sedikit merajuk
“Hahaha, bercanda ji. Oke sekarang aku jawab. I do” Putri membalas dengan senyum yang terlukis manis diwajahnya. Tangannya terangat perlahan menerima mawar putih dari Aji.
Aji tidak tau lagi harus berkata apa, hatinya benar-benar sangat senang. Penantiannya selama 2 tahun ini akhirnya terbayarkan sudah. Semua usaha dan pengorbanan yang dia lakukan akhirnya indah pada waktunya. Aji berjanji dalam hatinya akan selalu menjaga dan tidak akan membiarkan sang Putri lepas begitu saja.

Banjarmasin, 28 September 2012

Jumat, 06 Juli 2012

RISFY NOVENDRI

Jumat, 6 Juli 2012
Pada kesempatan kali ini aku mau berbagi cerita tentang laki-laki yang sedang menemani hari-hariku. Yap! siapa lagi kalau bukan pacar sendiri? (eyalah, masa pacar orang)

Pertama aku mau menceritakan bagaimana akhirnya kami bisa kenal . Waktu itu di sekolah aku mau diadakan study tour selama seminggu ke Bali, tapi karena kami kekurangan orang aku pun disuruh teman (Sarah Medina) buat nyari tambahan orang.

Otakku pun berpikir buat ngajak teman-teman kakak aku yang juga alumnus Smasa buat ikutan. Alhasil, semua teman kakak aku yang ada di kontak BBM aku chat tapi semuanya pada gak bisa dengan berbagai macam alasan. Nyantol deh tuh satu cowok yang nama kontak BBMnya RISFY NOVENDRI, Aku gak pernah kenal ini orang, ngeliat dia juga kalo gak salah baru dua kali dan dalam waktu yang singkat jadi aku udah lupa banget tu muka cowok kayak gimana. Si Risfy ini balas BBM aku panjang lebar kayaknya sih dia emang supel orangnya eeeehhhh gak taunya pembicaraan kami pun berlanjut kemana-mana dari tentang Smasa, mau punya pulau pribadi sampai mau ngajak pasangan masing-masing bulan madu kemana (dia waktu itu bilang Madrid). Gak nyambung ya? emang! tapi aku suka ngobrol sama dia, nyambung aja gitu. Chatting di BBM pun berlanjut setiap hari, yang aku tangkap dari sifatnya waktu itu adalah kekanak-kanakan, cablak, polos dan perhatian. Menyenangkan! itu yang aku rasain waktu itu. 2 minggu pun berlalu begitu saja

Sampai pada akhirnya dia ngajak aku jalan buat yang pertama kalinya dia ngajak aku nonton di bioskop, hari minggu tanggal 25 maret jam 12.15, kami nonton The Hunger Games 2D dan kami duduk diseat A. Dalam pertemuan pertama kami itu kami memang masih canggung lebih banyak diamnya ketimbang ngobrolnya maklum baru pertama kenal. Tanggal 28 maret nya dia ngajak aku nonton film lagi, kali ini kami nonton The Raid 2D jam 17.05 tapi sialnya kami dapat seat di L! Saat ini lah dia nembak aku. Dan lucunya dia nembak aku dengan cara yang mengejutkan. Waktu ditengah-tengah film pas adegan yang mengangkan (berkelahi) dia berbisik ditelinga aku dan bilang "Vina mau lah jadi pacar Risfy?". Aku yang waktu itu sedang berkonsentrasi dengan film tentu saja terkejut, dengan reflek aku menjawab "ha? apa? ulang". Risfy menjawab "mau lah diulang" daaaannn kalian pasti tau kelanjutannya, kami pun resmi berpacaran pada Rabu, 28 Maret 2012 ditengah-tengah film action (catet! bukan film romantis).

Sekarang kami sudah menjalin hubungan selama 3 bulan. Selama itu telah banyak yang kami lalui, dari ngobrol, ketawa, saling melemparkan hinaan, satu hal yang tidak pernah ada dalam hubungan kami yaitu KEROMANTISAN, aku heran deh setiap aku minta romantis sama dia susahnya kayak aku minta berlian aja. oh iya, gak ketinggalan juga pertengkaran. Yah, aku akui dari sekian banyak pertengkaran yang terjadi rata-rata karena keegoisanku sebagai seorang anak muda yang baru besar belum menemukan jati dirinya alias labil. Aku yang suka ngambek dan marah-marah gak jelas, aku kadang merasa kasian dengannya tapi ego ku lebih besar dari rasa kasian ku itu. Tebak! kami sudah berapa kali putus nyambung? 1? salah 2? salah 3? salah. Yang bener itu 6x, banyak kan? yaaah aku emang egois. Tapi menurut aku seharusnya dia bisa lebih mengerti aku karena dia lebih dewasa ketimbang aku. Dibalik sifatnya yang kurang pengertian dan kurang menghargai aku itu, dia punya sifat yang aku suka banget, SABAR. Gak banyak cowok yang bisa sabar menghadapi aku dan sampai titik ini dia sudah berhasil. xoxoxo
Tapi, disetiap rasa marah dan kesal aku ke dia, ada cinta kok. Aku sayang banget sama dia TITIK .

PS : *) Karena dia gak pernah ngasih aku apa-apa sehingga gak ada barang yang bisa dijadikan kenangan, aku pun mengumpulkan semua tiket nonton kami. Cuman tiket ini barang yang bisa mengingatkan aku sama dia (Dan ini kurang!) :D


**) oh iya dia pernah ngasih aku cokelat dan aku SENANG BANGET!!


Ini koleksi foto aku buat RISFY NOVENDRI

Ini ucapan selamat pagi buat dia


Ini hasil tulisan dia sendiri ditangan aku (kurang kerjaan emang)


Ini aku nulis nama dia dipasir pantai, penuh perjuangan nih nulisnya soalnya disapu ombak mulu! hahaha 

Selain foto, aku juga ngasih Voice Note ke dia berisi ucapan selamat pagi dengan lagu dan ucapan happy anniv juga dengan lagu. Banyak ya aku ngasih ke dia, sedangkan dia ngasih aku? please jangan tanya! :D

 I LOVE YOU RISFY NOVENDRI