Cari Blog Ini

Selasa, 13 November 2012

SEBATAS RASA


Mungkin aku tak bisa memahaminya
Bunga surga yang ada di dunia
Mungkin aku tak pantas memilikinya
Yang terindah dalam hidupku

Cintaku bukanlah bintang
Yang selalu berikan terang
Cintaku bukanlah dunia
Yang bisa buatmu bahagia
Cintaku bukanlah surga
Yang selalu kau damba

Yang aku beri hanyalah ketulusan
Bukan apa yang kamu pinta
Aku memberinya tanpa pamrih
Berharap kamu menerimanya

Cintaku bukanlah kesempurnaan
Dia hanya sebatas rasa
Tetapi kau tahu?
Cintaku membuat segalanya menjadi indah

Cintaku hanyalah sebuah cinta
Dimana hanya dirimu yang bertahta
Meski aku tak selalu disisimu
Meski aku tak dapat mendekapmu

Sabtu, 10 November 2012

IDUL ADHA 2012

Hari raya idul adha, apa yang terlintas dalam pikiran kalian saat hari itu diucapkan? Sapi? Kambing? 
Yap! idul adha itu gak jauh-jauh dari sapi sama kambing, mereka dikurbankan. Kasian ya mereka. Tapi dengan dikurbankannya mereka, mereka itu membawa manfaat buat orang-orang. orang yang kurang mampu yang biasanya jarang bisa menikmati daging pada hari raya ini mereka bisa memakannya dengan gratis. Ya, Hari raya idul adha mengajarkan kita untuk berbagi kepada sesama manusia. 

Selain erat dengan kurban sapi dan kambing, Idul adha juga erat dengan baju baru. Idul adha tahun 2012 ini aku memakai pakaian baru dengan warna cantik, yaitu pink dan putih. Satu minggu sebelum idul adha, aku dan mama sudah ribut buat nyari baju baru. Pilihan pun jatuh di Gaudi Clothing. Kami memilih Gaudi karena disana benar-benar menyajikan pakaian untuk anak muda. Aku memilih kemeja putih dengan taburan bunga dan rok mini pink berlipit. Nah, tantangan yang aku dapat saat memilih baju itu adalah mencari warna jilbab yang senada dengan roknya supaya terlihat matching. 

Hari raya juga menjadi hari dimana para keluarga saling bersilaturahmi. Semua keluarga pada ngumpul. begitu juga dengan keluargaku. Dirumah, mama menyiapkan soto surabaya buat jadi sajian para tamu. gara-gara itu, aku jadi makan lebih dari tiga kali. 

Selain berkumpul dengan keluarga sendiri, aku juga berkumpul sama keluarganya Omat loh. Dari sore sampai malam aku dirumah Omat, udah berasa jadi keluarga sendiri. Mama sama Bapak Omat baik sama aku. Ditambah lagi mba Rere, pacar kakaknya Omat yang juga baik sama aku. Disana kami bakar-bakar sate maunya sih sekalian bakar rumah *eh. Dalam kesempatan itu juga, mama Omat ngasih nasihat-nasihat untukku. Nasihat bagaimana aku harus memperlakukan Omat. :) Sumpah seneng banget! Baru sekali bisa deket sama keluarga pacar.

Sabtu, 03 November 2012

DIUJUNG MALAM INI


Diujung malam ini
Tersenyum diri
Pahatan abadi
Bagai ilusi

Tangguhku membisu
Terkunci pilu
Terjerat semu
Kedamaian menyusup malu

Dalam rengkuhanmu

Kamis, 01 November 2012

TANGGUHMU

Pertautan hati nan indah
Memudar dalam racun kasihmu
Meniadakan sosok cinta

Kau rampas kesempurnaan
Ribuan derai air mata kau hiaskan di wajahku
Tingkahmu menyapa keras kalbuku
Perlahan kau torehkan sayatan-sayatan kecil

Kini kau kembali mengetuk hati
Berlagak tangguh kau meminta
Bualanmu menciumi lembut ruang kosongku
Cabikanmu seakan tak jua cukup

Tidakkah kau sadar?
Terlampau nyata pekat ini
Tak perlulah buih hati menjadi ombak besar
Karena
Sejengkalpun aku tak akan kembali!

Sabtu, 27 Oktober 2012

SEMU MERAH


Dibawah cahaya redup nan temaram
Semerbaknya aroma basah
Nyanyian burung bersahutan
Embun-embun bergelantung manja didedaunan

Dirinya bersemu merah
Lukiskan kuasa Tuhan
Memukau diri
Meredam kelu
Menebar ketentraman

Semu merahnya,
Muara ketulusan
Hadirkan sosok memuja
Senyapkan riak ombak
Dentingkan nyanyian hati

Ah, semu merah itu
Sempurnakan kepingan lego
Mengecup lembut keindahan
Mengetuk katup-katup jiwa

Minggu, 21 Oktober 2012

SANDARAN KEGELISAHAN


Kebeningan mengalir dipipimu
Bibirmu bergetar lirih
Pijakanmu runtuh
Matamu lukiskan dentingan keras dihatimu

Ku genggam jemarimu
Telusuri pundakmu
Ku rengkuh tubuhmu
Menyandarkan belantara kegelisahan

Hingga akhirnya dirimu berucap:
“Pergilah untuk kembali”

Sabtu, 20 Oktober 2012

BERLABUHLAH

Bergerak tak tentu arah
Terombang-ambing ditengah perkasanya ombak
Rapuh akan kuatnya hantaman karang
Dialah perahu kecil

Ketegarannya melawan kapal besar
Melaju pelan dengan sisa keteguhan
Tetap melangkah walau harus tertatih

Dengan kepasrahan dia melaju
Tubuhnya lemah
Membuatnya terhempas diambang badai

Kekuatannya kelu
Torehan-torehan luka mengecup lembut tubuhnya
Kepasrahan mulai menyelimutinya
Dia terdiam

Lihat! Lihatlah ditepian sana!
Cahaya mercusuar bagai oase ditengah gurun
Bergegaslah! Cepatlah!
Cepat sebelum cahaya itu meredup sirna

Kekuatannya kembali
Tanpa ragu ia perlahan menapaki
Hingga sampailah perahu kecil itu disini
Berlabuh di dermagaku